Ternyata bukan hanya kaum lelaki yang mempunyai geng atau kelompok
hura-hura. Kaum perempuan baik wanita karir maupun ibu rumah tangga pun
ramai-ramai membentuk kelompok pencari kesenangan. Ada-ada saja yang
dilakukan mereka, mulai sekedar berkumpul rutin, belanja hingga pesta
narkoba dan seks ramai-ramai.
Seperti pengalaman seorang kerabat yang tinggal di bilangan Kemayoran
Jakarta, sebut saja ibu Linda (34). Wanita karir dengan dua putera ini
membentuk sebuah kelompok bersama tujuh orang lainnya yang menamakan
diri sebagai ‘The Rosses’. Awal terbentuknya geng ini hanyalah dari
ketidaksengajaan. “Kami semua berteman sejak kuliah dulu dan terus
berlanjut hingga berkeluarga,” tutur ibu yang gemar tampil cantik ini.
Untuk menjalin hubungan jangka panjang, akhirnya diputuskan membentuk
sebuah geng. Tujuannya agar mudah berkomunikasi satu sama lain.
“Awalnya ini adalah kelompok arisan, tapi lama-lama kok rasanya nggak
seru lagi.” Dilanjutkannya, kelompok arisan itu akhirnya dibumbui dengan
berbagai variasi misalnya dengan aksi dinner di klab malam atau
kafe-kafe seputar kota, aksi weekend di vila atau hotel dan sebagainya.
Pergaulan dan perkembangan jaman membuat kelompok tersebut semakin
berani. “Ribut-ribut soal shabu, kami jadi penasaran buat pake,” ungkap
salah satu staf marketing perusahaan asuransi swasta ini. Ternyata,
berawal dari coba-coba beberapa anggota mengaku sudah ketagihan. Jadilah
mereka menyisakan jadwal pertemuan untuk mengadakan pesta shabu. Hingga
kenikmatan drugs tersebut menyeret pada prilaku seks bebas.
“Kami mulai suka menyewa gigolo sejak setahun lalu, malah kami
menjadikan gigolo tersebut sebagai hadiah plus arisan bulanan.”
Ditambahkannya, tidak semua anggota yang mengikuti jadwal pesta seks
bebas ini. Ada yang hanya mengikuti sebatas pesta shabu, menyewa
striptease lelaki atau sebatas makan malam. Tidak ada unsur paksaan.
“Kami sama-sama saling menghormati keputusan dan keinginan
masing-masing,” tekannya.
Secara pribadi, pemilik bulu mata lentik ini mengungkapkan alasan
mengapa dirinya terlibat dalam pergaulan bebas melanggar norma ini.
Rutinitas, kegiatan keseharian yang memenuhi pikiran dan menguras
tenaganya tersebut kadang memerlukan sebuah variasi yang membuatnya
tetap bersemangat menjalani hidup. “Dengan variasi menantang ini, saya
merasa lebih semangat dan dinamis.”
Kadang kala bisa menambah warna dalam kehidupan seksnya dengan suami.
“Setelah usia pernikahan berlangsung belasan tahun, sepertinya semua
berjalan monoton, termasuk dalam urusan ranjang.” Kendati demikian,
baginya keluarga adalah nomer satu. “Yang penting saya sangat mencintai
keluarga,” kilahnya membela diri. [int]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar