Selasa, 17 Januari 2012

Contoh Contoh Pergaulan Bebas (Sex)


1. Seks bebas
Sex bebas telah merambah dunia anak muda Indonesia. Mereka berpikir bahwa dengan sex mereka bisa puas dan enjoy. Mereka tidak berpikir tentang dampak yang terjadi jika mereka tertular virus HIV/AIDS. Virus yang belum ditemukan untuk menyembuhkannya. Salah satu penyebab Seks bebas adalah media. Medialah yang paling banyak mempengaruhi moralitas anak bangsa. Semakin banyak remaja disuguhi dengan eksploitasi seks di media, maka mereka akan semakin berani mencoba seks di usia muda.
Secara umum, kelompok remaja yang paling banyak mendapat dorongan seksual dari media cenderung melakukan seks pada usia 15 hingga 17 tahun 2 kali lebih tinggi ketimbang remaja lain yang lebih sedikit melihat eksploitasi seks dari media. Bahkan yang lebih parah lagi, anak Sekolah Dasar kelas 4 saja sudah mengenal pornografi. Mereka bermain internet di warnet dan membuka situs-situs porno. Bayangkan apa yang terjadi jika mereka sudah berusia 15 tahun? Maka tidak mengherankan kalau tingkat kehamilan di luar nikah di Indonesia melejit tinggi, hingga penyakit menular seksual (PMS) kini menjadi ancaman kesehatan publik.
Pada masa ini, para penikmat seks dengan bebasnya dapat dengan mudah mencari kepuasan di tempat-tempat prostitusi. Dengan cuma membayar 100 ribu saja, sudah dapat terpuaskan nafsunya.
Berapa ribuan tempat yang dijadikan ajang prostitusi di negeri ini? Tapi kita juga harus berpikir, jikalau tempat prostitusi ini diberantas, maka para pekerja seks komersial (PSK) mau jadi apa? Hla sudah dibimbing untuk mencari pekerjaan tetap saja nekat menjadi pekerja seks komersial (PSK).
Kata seorang PSK, hla wong golek dit kui gampang kok mas, gari mekangkang oleh duit akeh (hla cari duit aja mudah kok mas, baru mekangkang sudah dapat duit banyak).
Seks telah menjadi trend baru di negeri ini dan Indonesia telah terdegradasi moralnya dengan seks.
Anak-anak Indonesia pintar sekali membuat film seks, berapa ribu film seks yang telah diciptakan oleh generasi bangsa ini?
Ya Allah, apa yang terjadi pada moral bangsa ini?

Pergaulan Bebas(Gigolo)

Ternyata bukan hanya kaum lelaki yang mempunyai geng atau kelompok hura-hura. Kaum perempuan baik wanita karir maupun ibu rumah tangga pun ramai-ramai membentuk kelompok pencari kesenangan. Ada-ada saja yang dilakukan mereka, mulai sekedar berkumpul rutin, belanja hingga pesta narkoba dan seks ramai-ramai.
Seperti pengalaman seorang kerabat yang tinggal di bilangan Kemayoran Jakarta, sebut saja ibu Linda (34). Wanita karir dengan dua putera ini membentuk sebuah kelompok bersama tujuh orang lainnya yang menamakan diri sebagai ‘The Rosses’. Awal terbentuknya geng ini hanyalah dari ketidaksengajaan. “Kami semua berteman sejak kuliah dulu dan terus berlanjut hingga berkeluarga,” tutur ibu yang gemar tampil cantik ini.
Untuk menjalin hubungan jangka panjang, akhirnya diputuskan membentuk sebuah geng. Tujuannya agar mudah berkomunikasi satu sama lain. “Awalnya ini adalah kelompok arisan, tapi lama-lama kok rasanya nggak seru lagi.” Dilanjutkannya, kelompok arisan itu akhirnya dibumbui dengan berbagai variasi misalnya dengan aksi dinner di klab malam atau kafe-kafe seputar kota, aksi weekend di vila atau hotel dan sebagainya.
Pergaulan dan perkembangan jaman membuat kelompok tersebut semakin berani. “Ribut-ribut soal shabu, kami jadi penasaran buat pake,” ungkap salah satu staf marketing perusahaan asuransi swasta ini. Ternyata, berawal dari coba-coba beberapa anggota mengaku sudah ketagihan. Jadilah mereka menyisakan jadwal pertemuan untuk mengadakan pesta shabu. Hingga kenikmatan drugs tersebut menyeret pada prilaku seks bebas.
“Kami mulai suka menyewa gigolo sejak setahun lalu, malah kami menjadikan gigolo tersebut sebagai hadiah plus arisan bulanan.” Ditambahkannya, tidak semua anggota yang mengikuti jadwal pesta seks bebas ini. Ada yang hanya mengikuti sebatas pesta shabu, menyewa striptease lelaki atau sebatas makan malam. Tidak ada unsur paksaan. “Kami sama-sama saling menghormati keputusan dan keinginan masing-masing,” tekannya.
Secara pribadi, pemilik bulu mata lentik ini mengungkapkan alasan mengapa dirinya terlibat dalam pergaulan bebas melanggar norma ini. Rutinitas, kegiatan keseharian yang memenuhi pikiran dan menguras tenaganya tersebut kadang memerlukan sebuah variasi yang membuatnya tetap bersemangat menjalani hidup. “Dengan variasi menantang ini, saya merasa lebih semangat dan dinamis.”
Kadang kala bisa menambah warna dalam kehidupan seksnya dengan suami. “Setelah usia pernikahan berlangsung belasan tahun, sepertinya semua berjalan monoton, termasuk dalam urusan ranjang.” Kendati demikian, baginya keluarga adalah nomer satu. “Yang penting saya sangat mencintai keluarga,” kilahnya membela diri. [int]

Pergaulan Bebas(Jual Diri)

Laporan Tribunnews Batam, TIM

TRIBUNNEWSBATAM, BATAM
- MASA remaja adalah masa yang paling indah, masa-masa bagi remaja dalam proses pencarian jati diri. Namun dimasa remaja itu banyak yang terjebak dalam pergaulan bebas.

Seperti fenomena sepanjang tahun 2011 ini yang menghinggapi sebagian kalangan remaja di Batam, pergaulan bebas telah mencapai titik kekhawatiran yang cukup parah, terutama seks bebas.

Mereka begitu mudah melakukan yang seharusnya dilakukan orang dewasa, seperti memasuki tempat-tempat hiburan malam. Bahkan ada sebagian Anak Baru Gede (ABG) yang telah mempunyai jaringan dalam transaksi seks bebas.

Pelakunya bukan hanya kalangan mahasiswa, SMA, bahkan sudah merambat di kalangan SMP. Seperti kasus remaja terlibat trafficking yang terungkap belakangan ini, sebagian besar pelakunya masih SMP.

Penelusuran Tribunnews Batam, pergaulan bebas, seks bebas menjadi hal yang sangat biasa bagi kalangan remaja Batam saat ini. Banyak remaja Batam menganggap, jika tidak pernah melakukan seks akan dianggap tidak modern (norak/kuno) oleh teman-temannya (yang sudah pernah melakukan seks bebas). Merekapun tak segan-segan memperkenalkan permainan seks yang aman, seperti memakai alat pengaman (kondom) dan sebagainya.

Mereka umumnya tergiur untuk berpenampilan keren. Nongkrong di tempat hiburan, kafe, punya HP canggih, jadi gaya hidup yang diimpikan sebagian ABG di Batam saat ini.

Namun menjadi ABG metropolis ataupun cewek gaul yang glamor dan tak ketinggalan mode, hanya bisa terwujud bila memiliki uang. Untuk meraih impian tersebut, banyak ABG yang ekonomi orang tuanya lemah, menempuh berbagai cara.

Sebagian di antara cewek usia belasan tahun itu mencari uang dengan jalan menjual diri alias menjadi pelacur amatiran hingga yang sudah berkelas. Namun untuk mendapatkan jasa seks di kalangan pelajar Batam bukan lah gampang, jika tidak mengetahui kata-kata sandi yang populer di kalangan para pelajar di Batam saat ini.

Ada dua kata sandi, yakni mereka yang dijuluki cewek Bisa Pakai (BP) lantaran mangkalnya di tempat keramaian, seperti mal, bioskop dan beberapa lokasi tempat nongkrong para pelajar. Mereka tarifnya tidaklah mahal. Namun kebanyakan dari BP ini hanya melayani sesama pelajar, asal bisa jalan-jalan dan senang-senang ke beberapa mal dan lokasi yang dianggap menyenangkan.

Berbeda dengan pelajar hingga mahasiswa yang berkelas. Dari hasil investigasi tribunnewsbatam tidaklah mudah menemukan mereka. Kebanyakan dari mereka hanya melayani pejabat-pejabat dan oknum aparat nakal, baik pejabat di pemerintahan Batam hingga pejabat dari daerah lain yang sedang melakukan kunjungan ke Batam. Mereka juga menjadi pelancar bisnis pengusaha-pengusaha nakal.

Barang Batam (BB)

Mereka dikenal dengan kata sandi BB alias Barang Batam. Untuk mendapatkan jasa seks BB ini tidaklah gampang. Pasalnya BB memiliki jaringan yang sangat rapi, teroganisir melalui beberapa event organizer (EO) di Batam.

Namun jika sudah mengenal pemilik EO yang mengoleksi BB ini, tidaklah sulit mendapatkan BB tersebut. Setiap ada BB baru akan dihubungi oleh pemilik EO. Sebaliknya jika pejabat, oknum aparat dan pengusaha nakal membutuhkan BB, bisa menghubungi EO tadi.

Tarif BB ini boleh dibilang tinggi, pasalnya selain membayar jasa seks yang cukup tinggi, BB  juga banyak permintaan, seperti minta hadiah barang yang sedang digandrungi ABG. Seperti hand phone keluaran terbaru, parfum mahal dan barang-barang berharga lainnya. 

BB juga banyak menjadi simpanan oknum pejabat, oknum aparat dan pengusaha nakal. Selama kebutuhan dan permintaannya dipenuhi, BB tidak akan mencari laki-laki lain. Namun jika sudah tidak terpenuhi, BB akan kembali menghubungi EO nya untuk mencari laki-laki berkantong tebal.

Namun BB juga sangat gampang ditinggalkan oknum pejabat, oknum aparat dan pengusaha nakal jika tidak pandai-pandai melakukan kordinasi dengan EO yang mencomblangkan. EO bisa saja menawarkan BB yang lebih cantik dan lebih muda kepada oknum pejabat, oknum aparat dan pengusaha nakal tadi.

Seperti dikatakan D, seorang remaja putri Batam yang jadi simpanan oknum pejabat Batam.

"D tidak sama Gusti lagi. Karena kemaren D sempat berkelahi dengan Gusti. Ini semua gara-gara om Ronal yang mencomblangkan Gusti dengan W, anak SMP juga. W itu anak (EO) AX juga. Malah sekarang mereka ke Bali. Cewek mana yang tidak sakit hati. Kemaren om Ronal yang mencomblangkan D sama Gusti, eh sekarang kok om Ranol mencomblangkan W ke Gusti lagi. Sedih aja rasanya," ujar D melalui pesan singkatnya ke tribunnewsbatam.

Siswi kelas tiga SMK di Batam itu mengaku beberapa kali pindah sekolah. Ia selama 6 bulan menjadi simpanan seorang oknum pejabat Batam semenjak bergabung dengan (EO) AX setelah silau dengan iming-iming yang dijanjikan. Ia telah mendapatkan barang-barang yang sedang ngetren di Batam dari oknum pejabat tersebut.

“Saat D diiming-imingi oknum pejabat dan pemilik EO, D pikir-pikir uang dari orangtua tidak cukup buat beli baju gaul, HP model terbaru,” kata D (16), cewek ABG kormod alias korban mode.

Terhadap kelompok BB ini, D tidak sendiri. Banyak teman-temannya sesama model terjun ke dunia itu. Namun dalam aksinya, D dan teman-temannya tidak melayani sembarang orang.

Laki-laki yang bisa kencan sambil menjamah tubuh, meskipun hanya sebatas close up alias setengah badan. Hanya orang-orang yang berkantong tebal. Pasalnya sekali jalan, tarif D dan teman-temanya mencapai Rp 2 juta hingga Rp 5 juta.

Rata-rata gaya ABG yang dikatakan BP dan BB ini menyerupai gadis lainnya. Dengan mengenakan celana jins model pelpen, kaos lengan pendek, blus model baby dol yang sedang ngetren, penampilan mereka sama sekali jauh dari kesan sebagai pelacur.

Namun bila diperhatikan, ada hal yang membedakan antara ABG baik-baik. ABG yang dikatakan BP dan BB tampil centil, genit, agresif, meski belum dikenal dan bersikap sangat ramah.

Bagi ABG yang dikatakan BP dan BB yang ditemui di beberapa mal dan tempat nongkrong, tampilannya berlagak menunggu teman. Padahal mereka mejeng sambil matanya melirik-lirik ke arah lelaki yang diincar.

Kelompok ABG ini selain mencari uang juga mencari kesenangan di mal. Target lain bisa belanja barang harga mahal dan dapat menyantap makanan enak.

Namun dalam melakukan aksinya, ada sebagian ABG yang sudah memiliki jaringan dengan laki-laki hidung belang. Mulai dari kalangan oknum pejabat, oknum aparat dan pengusaha nakal. Melalui ABG yang telah memiliki jaringan ini lah para BP dan BB mendapatkan mangsanya.

Mulai dari pelayanan close up yang berlangsung singkat. pelayanan singkat dari BP dan BB bisa dilakukan di dalam gedung bioskop sambil nonton film. Bahkan kencan bisa juga dilakukan di  dalam mobil yang sedang diparkir. Namun bila mau pelayanan lebih, bisa di-booking ke hotel.

Harga pasaran ABG ini bisa turun asal mereka diajak shopping. Sebelum ngeroom (istilah untuk ngamar), BP dan BB harus diajak belanja-belanja dulu. Bagi oknum pejabat, oknum aparat dan pengusaha nakal, paham betul cara menggaet mereka. Tentu dengan cara mengajak belanja pakaian dulu, baru dibawa ke kamar hotel.

Fenomena ABG Batam, yang dikatakan BP atau BB sampai jual diri merupakan imbas dari rongrongan gaya hidup metropolis. Namun tak seimbang dengan kemampuan ekonomi orang tua nya masing-masing.

Seperti dikatakan Mawar (nama samaran), seorang ABG korban trafficking belum lama ini. Gadis yang baru tumbuh dewasa itu mengaku menjadi BP atau BB karena ingin seperti kawan-kawannya yang hidup berkelimang kemewahan. Namun sadar, keinginannya untuk seperti itu tidak akan bisa karena kedua orang tuanya hidup serba pas-pasan.

“Bagai mana beli pakaian yang harga mahal, untuk belanja sehari-hari aja kurang. Jajan dikasih orang tua hanya secukupnya,” kata gadis yang mengaku masih sekolah SMP.

Dengan ketiadaannya itu, ABG yang satu ini terpaksa mengasah kemampuannya sebagai model di EO. Dengan wajah yang cukup cantik dan kulit putih, tujuannya hanya satu, dapat perhatian dari oknum pejabat, oknum aparat dan pengusaha nakal saat melakukan show di beberapa acara yang diisinya.

"Nanti om atau tante yang menjadi penghubung, seperti saya ini. Pemilik EO nya om Rn. Nanti kalau ada yang suka, pejabat, oknum aparat atau pengusaha, cukup menghubungi om Rn," ujar Mawar.

Pergaulan Bebas( Merokok bagi pelajar)

1. NikotinYaitu zat yang paling dibicarakan oleh para pakar kesehatan dan sedang diteliti banyak orang, nikotin ini dapat meracuni saraf tubuh, meningkatkan tekanan darah, menimbulkan penyempitan pada pembuluh darah tepi dan dapat menyebabkan ketagihan serta ketergantungan pada pemakainya. Kadar nikotin sekitar 4-6 mg yang diisap oleh orang dewasa setiap harinya sudah dapat membuat orang tersebut ketagihan.
2. Timah hitamTimah hitam (Pb) yang dihasilkan sebatang rokok sebanyak 0,5 ug. Bisa dibayangkan apabila seorang perokok berat menghisap rata-rata 2 bungkus rokok per hari, berapa banyak zat berbahaya ini masuk ke tubuh
3. gas Karbon monoksidaGas karbon monoksida (CO) memiliki kecenderungan yang kuat untuk berikatan dengan hemoglobin dalam sel-sel darah merah. Seharusnya hemoglobin ini berikatan dengan oksigen yang sangat penting untuk pernafasan sel-sel tubuh, tapi karena gas CO lebih kuat daripada oksigen maka gas CO ini merebut tempatnya di sisi hemoglobin. Akhirnya kadar CO dalam tubuh seorang perokok dapat mencapai 4-15% dibandingkan pada orang bukan perokok yang hanya 1%.
4. Tar
Tar adalah kumpulan dari beribu-ribu bahan kimia dalam kumpulan padat asap rokok dan bersifat karsinogen. Pada saat rokok dihisap, tar akan masuk ke dalam rongga mulut sebagai uap padat. Setelah dingin akan menjadi padat dan membentuk endapan berwarna coklat pada permukaan gigi, saluran pernafasan dan paru-paru. Pengendapan ini berfariasi tergantung berapa banyak orang menghisap rokok, biasanya antara 3-40 mg, sementara kandungan tar dalam rokok berkisar 24-45 mg.

Pergaulan Bebas(Aborsi)

Aborsi
Aborsi memiliki risiko penderitaan yang berkepanjangan terhadap kesehatan maupun keselamatan hidup seorang wanita. Tidak benar jika dikatakan bahwa seseorang yang melakukan aborsi ia ” tidak merasakan apa-apa dan langsung boleh pulang “.
Ini adalah informasi yang sangat menyesatkan bagi setiap wanita, terutama mereka yang sedang kebingungan karena tidak menginginkan kehamilan yang sudah terjadi. Resiko kesehatan terhadap wanita yang melakukan aborsi berisiko kesehatan dan keselamatan secara fisik dan gangguan psikologis.
Dalam buku “Facts of Life” yang ditulis oleh Brian Clowes, Phd; Risiko kesehatan dan keselamatan fisik yang akan dihadapi seorang wanita pada saat melakukan aborsi dan setelah melakukan aborsi adalah ;
- Kematian mendadak karena pendarahan hebat.
- Kematian mendadak karena pembiusan yang gagal.
- Kematian secara lambat akibat infeksi serius disekitar kandungan.
- Rahim yang sobek (Uterine Perforation).
- Kerusakan leher rahim (Cervical Lacerations) yang akan menyebabkan cacat pada anak berikutnya.
- Kanker payudara (karena ketidakseimbangan hormon estrogen pada wanita),
- Kanker indung telur (Ovarian Cancer).
- Kanker leher rahim (Cervical Cancer).
- Kanker hati (Liver Cancer).
- Kelainan pada placenta/ari-ari (Placenta Previa) yang akan menyebabkan cacat pada anak berikutnya dan pendarahan hebat pada saat kehamilan berikutnya.
- Menjadi mandul/tidak mampu memiliki keturunan lagi ( Ectopic Pregnancy).
- Infeksi rongga panggul (Pelvic Inflammatory Disease).
- Infeksi pada lapisan rahim (Endometriosis)
Proses aborsi bukan saja suatu proses yang memiliki resiko tinggi dari segi kesehatan dan keselamatan seorang wanita secara fisik, tetapi juga memiliki dampak yang sangat hebat terhadap keadaan mental seorang wanita. Gejala ini dikenal dalam dunia psikologi sebagai “Post-Abortion Syndrome” (Sindrom Paska-Aborsi) atau PAS. Gejala-gejala ini dicatat dalam ” Psychological Reactions Reported After Abortion ” di dalam penerbitan The Post-Abortion Review.
Oleh sebab itu yang sangat penting untuk diperhatikan dalam hal ini adanya perhatian khusus dari orang tua remaja tersebut untuk dapat memberikan pendidikan seks yang baik dan benar. Dan memberikan kepada remaja tersebut penekanan yang cukup berarti dengan cara meyampaikan; jika mau berhubungan seksual, mereka harus siap menanggung segala risikonya yakni hamil dan penyakit kelamin.
Namun disadari, masyarakat (orangtua) masih memandang tabu untuk memberikan pendidikan, pengarahan sex kepada anak. Padahal hal ini akan berakibat remaja mencari informasi dari luar yang belum tentu kebenaran akan hal sex tersebut.

Pergaulan Bebas(AIDS/HIV)



Tingginya kasus penyakit Human Immunodeficiany Virus/Acquired Immnune Deficiency Syndrome (HIV/AIDS), khususnya pada kelompok umur remaja, salah satu penyebabnya akibat pergaulan bebas.Hasil penelitian di 12 kota di Indonesia termasuk Denpasar menunjukkan 10-31% remaja yang belum menikah sudah pernah melakukan hubungan seksual.
Di kota Denpasar dari 633 pelajar Sekolah Menengah Tingkat Atas (SLTA) yang baru duduk di kelas II, 155 orang atau 23,4% mempunyai pengalaman hubungan seksual.
Mereka terdiri atas putra 27% dan putri 18%. Data statistik nasional mengenai penderita HIV/AIDS di Indonesia menunjukkan bahwa sekitar 75% terjangkit hilangnya kekebalan daya tubuh pada usia remaja.
Demikian pula masalah remaja terhadap penyalahgunaan narkoba semakin memprihatinkan.Berdasarkan data penderita HIV/AIDS di Bali hingga Pebruari 2005 tercatat 623 orang, sebagian besar menyerang usia produktif. Penderita tersebut terdiri atas usia 5-14 tahun satu orang, usia 15-19 tahun 21 orang, usia 20-29 tahun 352 orang, usia 30-39 tahun 185 orang, usia 40-49 tahun 52 orang dan 50 tahun ke atas satu orang.
semakin memprihatinkan penderita HIV/AIDS memberikan gambaran bahwa, cukup banyak permasalahan kesehatan reproduksi yang timbul diantara remaja. Oleh sebab itu mengembangan model pusat informasi dan konsultasi kesehatan reproduksi remaja melalui pendidik (konselor) sebaya menjadi sangat penting.
“Pusat informasi dan konsultasi kesehatan reproduksi remaja menjadi model pemberdayaan masyarakat yang bertujuan menumbuhkan kesadaran dan peranserta individu memberikan solusi kepada teman sebaya yang mengalami masalah kesehatan reproduksi”.
Pelatihan Managemen tersebut diikuti 24 peserta utusan dari delapan kabupaten dan satu kota di Bali berlangsung selama empat hari.
Belum lama ini ada berita seputar tentang keinginan sekelompok masyarakat agar aborsi dilegalkan, dengan dalih menjunjung tinggi nilai hak azasi manusia. Ini terjadi karena tiap tahunnya peningkatan kasus aborsi di Indonesia kian meningkat, terbukti dengan pemberitaan di media massa atau TV setiap tayangan pasti ada terungkap kasus aborsi. Jika hal ini di legalkan sebgaimana yang terjadi di negara-negara Barat akan berakibat rusaknya tatanan agama, budaya dan adat bangsa. Berarti telah hilang nilai-nilai moral serta norma yang telah lama mendarah daging dalam masyarakat. Jika hal ini dilegal kan akan mendorong terhadap pergaulan bebas yang lebih jauh dalam masyarakat.
Orang tidak perlu menikah untuk melakukan hubungan seks. Sedangkan pelepasan tanggung jawab kehamilan bisa diatasi dengan aborsi. Legalisasi aborsi bukan sekedar masalah-masalah kesehatan reproduksi lokal Indonesia, tapi sudah termasuk salah satu pemaksaan gaya hidup kapitalis sekuler yang dipropagandakan PBB melalui ICDP (International Conference on Development and Population) tahun 1994 di Kairo Mesir.
Pada dasarnya seorang wanita yang melakukan aborsi akan mengalami ; penderitaan kehilangan harga diri (82%), berteriak-teriak histeris (51%), mimpi buruk berkali-kali mengenai bayi (63%), ingin bunuh diri (28%), terjerat obat-obat terlarang (41%), dan tidak bisa menikmati hubungan seksual (59%).
Aborsi atau abortus berarti penguguran kandungan atau membuang janin dengan sengaja sebelum waktunya, (sebelum dapat lahir secara alamiah). Abortus terbagi dua;
Pertama, Abortus spontaneus yaitu abortus yang terjadi secara tidak sengaja. penyebabnya, kandungan lemah, kurangnya daya tahan tubuh akibat aktivitas yang berlebihan, pola makan yang salah dan keracunan.
Kedua, Abortus provocatus yaitu aborsi yang disengaja. Disengaja maksudnya adalah bahwa seorang wanita hamil sengaja menggugurkan kandungan/ janinnya baik dengan sendiri atau dengan bantuan orang lain karena tidak menginginkan kehadiran janin tersebut.

Pergaulan Bebas(Minum-minuman Keras)

4. Alkohol (Minuman Keras)
Kita sudah tidak asing lagi dengan kata minuman keras, minuman keras atau yang sering disebut miras mudah sekali ditemui di manapun kita berada. Alkohol adalah zat yang paling sering disalahgunakan manusia, alkohol diperoleh atas peragian/fermentasi madu, gula, sari buah atau umbi-umbian. Dalam peragian tersebut akan menghasilkan kurang lebih 15%, tetapi jika dilakukan penyulingan maka dapat menghasilkan kurang lebih 100%.
Efek yang ditimbulkan setelah mengkonsumsi alkohol, efeknya berbeda-beda tergantung dari jumlah / kadar alkohol yang dikonsumsi. Dalam jumlah yang kecil, alkohol menimbulkan perasaan relax, dan pengguna akan lebih mudah mengekspresikan emosi, seperti rasa senang, rasa sedih dan kemarahan.
Bila dikonsumsi berlebihan, akan muncul efek sebagai berikut:
-merasa lebih bebas lagi mengekspresikan diri
-tanpa ada perasaan terhambat menjadi lebih emosional (sedih, senang, marah secara berlebihan)
-muncul akibat ke fungsi fisik - motorik, yaitu bicara cadel, pandangan menjadi kabur, sempoyongan, inkoordinasi motorik dan bisa sampai tidak sadarkan diri

Pengonsumsian alkohol yang berlebihan dapat mengakibatkan pengerutan otak dan pengonsumsian alkohol yang berat dapat terancam masalah kesehatan yang serius seperti radang usus, penyakit liver, dan kerusakan otak. Kadang-kadang alkohol digunakan dengan kombinasi obat-obatan berbahaya lainnya, sehingga efeknya jadi berlipat ganda. Bila ini terjadi, efek keracunan dari penggunaan kombinasi akan lebih buruk lagi dan kemungkinan mengalami over dosis akan lebih besar. Tapi bodohnya masyarakat Indonesia sudah terbukti, banyak terdengar kabar para pemabuk tewas ketika menengguk minuman keras, ternyata minuman keras itu sudah dicampur dengan bahan-bahan yang berbahaya seperti baygon, soklin, soffel dan banyak lainnya.

Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman: “Hai orang-orang yang beriman, sesungguhnya (meminum) khamar, berjudi, (berkorban untuk) berhala, mengundi nasib dengan panah, adalah perbuatan keji termasuk perbuatan syaitan. Maka jauhilah perbuatan-perbuatan itu agar kamu men-dapat keberuntungan. Sesungguhnya syaitan itu bermaksud hendak menimbulkan permusuhan dan kebencian di antara kamu lantaran (meminum) khamr (arak) dan berjudi itu, dan menghalangi kamu dari mengingat Allah dan shalat; maka berhentilah kamu (dari mengerjakan pekerjaan itu).” (Al-Ma’idah: 90-91).
jadi janganlah anda sekali-kali minum minuman keras karena itulah hal yang paling dibenci Allah SWT.

Pergaulan Bebas(Kehidupan Malam)

3. Kehidupan malam
Kehidupan malam identik dengan seks bebas, alkohol dan obat terlarang. Itu tidak bisa dipungkiri ketika mewabahnya ekstasi dan shabu-shabu. Obat terlarang jenis ini sering ditemui di klub-klub malam. Alkohol mudah sekali dijumpai ketika kita masuk dalam klub-klub malam. Dunia ini banyak dirambah oleh kalangan atas dan kalangan selebritis. Mereka menghambur-hamburkan uang demi kepuasan sesaat.
Mereka menganggap kehidupan malam adalah kebutuhan hidup yang tidak bisa dipisahkan dari rutinitas mereka. Perspesi masyarakat Indonesia tentang kehidupan malam adalah tabu, mereka menganggap kehidupan malam itu tak ada dalam adat istiadat mereka. Mereka menganggap kehidupan malam itu sebagai dunia kelam yang akan menghancurkan generasi bangsa.
Tapi dalam masa ini, sudah berapa banyakkah klub-klub, cafe-cafe dan diskotik di Indonesia? Indonesia telah berubah, bukan seperti dulu lagi. Kehidupan malam dianggap sudah biasa bagi kalangan remaja.

Pergaulan Bebas(Narkoba)


2. Narkoba
Narkoba adalah singkatan dari Narkotika dan Obat berbahaya.Narkoba menjadi ancaman terberat bagi bangsa ini.Berapa puluh ribuan orang yang sudah terjangkit narkoba.Narkoba terdiri dari beberapa macam yaitu :
-Opiat(heroin,morfin,ganja)
-Amfetamin(shabu,ekstasi,inex)
-Kokain
-Benzodiazepin(pil nipam,BK,mogadon)

Begitu banyak macam narkoba yang sudah menyebar di negeri ini. Berapa jiwakah yang akan terjangkit narkoba lagi? Kita tidak akan tahu berapa jumlah anak muda yang akan terpengaruh oleh narkoba sebelum pemerintah berusaha memberantas narkoba itu.
Seorang pengguna narkoba bisa terjangkit virus HIV/AIDS jika dia menggunakan jarum suntik secara bergantian.Memang sungguh berbahaya, tapi mengapa para pemakai itu nekat menggunakannya?
Narkoba membuat penggunanya merasa lebih percaya diri bahkan ada yang mengatakan sebagai gaya hidup zaman sekarang. Narkoba juga sebagai pelarian dari suatu masalah. Yang lebih ironis lagi, banyak orang yang beranggapan, mengkonsumsi narkoba sebelum melakukan hubungan seksual bisa menambah kemampuan dan kekuatan. Sehingga sering kita dengar adanya pesta narkoba yang kemudian dilanjutkan dengan pesta seks. Atau ada suatu anggapan yang mengatakan komplek pelacuran identik dengan narkoba.
Mengkonsumsi narkoba bukannya akan menambah kekuatan, namun sebaliknya justru akan menimbulkan masalah dan berakibat buruk terhadap fungsi seksual. Gangguan fungsi seksual karena menggunakan barang haram ini, tergantung dari jenis narkoba yang digunakan.

Selasa, 10 Januari 2012

Akibat Pergaulan Bebas

Remaja adalah masa peralihan dari kanak-kanak ke dewasa. Para ahli pendidikan sependapat bahwa remaja adalah mereka yang berusia antara 13 tahun sampai dengan 18 tahun. Seorang remaja sudah tidak lagi dapat dikatakan sebagai kanak-kanak, namun masih belum cukup matang untuk dapat dikatakan dewasa. Mereka sedang mencari pola hidup yang paling sesuai baginya dan inipun sering dilakukan melalui metode coba-coba walaupun melalui banyak kesalahan. Kesalahan yang dilakukan sering menimbulkan kekhawatiran serta perasaan yang tidak menyenangkan bagi lingkungan dan orangtuanya.
Generasi muda adalah tulang punggung bangsa, yang diharapkan di masa depan mampu meneruskan tongkat estafet kepemimpinan bangsa ini agar lebih baik. Dalam mempersiapkan generasi muda juga sangat tergantung kepada kesiapan masyarakat yakni dengan keberadaan budayanya. Termasuk didalamnya tentang pentingnya memberikan filter tentang perilaku-perilaku yang negatif, yang antara lain; minuman keras, mengkonsumsi obat terlarang, sex bebas, dan lain-lain yang dapat menyebabkan terjangkitnya penyakit HIV/AIDS.Sekarang ini zaman globalisasi. Remaja harus diselamatkan dari globalisasi. Karena globalisasi ini ibaratnya kebebasan dari segala aspek. Sehingga banyak kebudayaan-kebudayaan yang asing yang masuk. Sementara tidak cocok dengan kebudayaan kita. Sebagai contoh kebudayaan free sex itu tidak cocok dengan kebudayaan kita. Pada saat ini, kebebasan bergaul sudah sampai pada tingkat yang menguatirkan. Para remaja dengan bebas dapat bergaul antar jenis. Tidak jarang dijumpai pemandangan di tempat-tempat umum, para remaja saling berangkulan mesra tanpa memperdulikan masyarakat sekitarnya. Mereka sudah mengenal istilah pacaran sejak awal masa remaja. Pacar, bagi mereka, merupakan salah satu bentuk gengsi yang membanggakan. Akibatnya, di kalangan remaja kemudian terjadi persaingan untuk mendapatkan pacar. Pengertian pacaran dalam era globalisasi informasi ini sudah sangat berbeda dengan pengertian pacaran 15 tahun yang lalu. Akibatnya, di jaman ini banyak remaja yang putus sekolah karena hamil. Oleh karena itu, dalam masa pacaran, anak hendaknya diberi pengarahan tentang idealisme dan kenyataan. Anak hendaknya ditumbuhkan kesadaran bahwa kenyataan sering tidak seperti harapan kita, sebaliknya harapan tidak selalu menjadi kenyataan. Demikian pula dengan pacaran. Keindahan dan kehangatan masa pacaran sesungguhnya tidak akan terus berlangsung selamanya.
Dalam memberikan pengarahan dan pengawasan terhadap remaja yang sedang jatuh cinta, orangtua hendaknya bersikap seimbang, seimbang antar pengawasan dengan kebebasan. Semakin muda usia anak, semakin ketat pengawasan yang diberikan tetapi anak harus banyak diberi pengertian agar mereka tidak ketakutan dengan orangtua yang dapat menyebabkan mereka berpacaran dengan sembunyi-sembunyi. Apabila usia makin meningkat, orangtua dapat memberi lebih banyak kebebasan kepada anak. Namun, tetap harus dijaga agar mereka tidak salah jalan. Menyesali kesalahan yang telah dilakukan sesungguhnya kurang bermanfaat.
Penyelesaian masalah dalam pacaran membutuhkan kerja sama orangtua dengan anak. Misalnya, ketika orangtua tidak setuju dengan pacar pilihan si anak. Ketidaksetujuan ini hendaknya diutarakan dengan bijaksana. Jangan hanya dengan kekerasan dan kekuasaan. Berilah pengertian sebaik-baiknya. Bila tidak berhasil, gunakanlah pihak ketiga untuk menengahinya. Hal yang paling penting di sini adalah adanya komunikasi dua arah antara orangtua dan anak. Orangtua hendaknya menjadi sahabat anak. Orangtua hendaknya selalu menjalin dan menjaga komunikasi dua arah dengan sebaik-baiknya sehingga anak tidak merasa takut menyampaikan masalahnya kepada orangtua.
Dalam menghadapi masalah pergaulan bebas antar jenis di masa kini, orangtua hendaknya memberikan bimbingan pendidikan seksual secara terbuka, sabar, dan bijaksana kepada para remaja. Remaja hendaknya diberi pengarahan tentang kematangan seksual serta segala akibat baik dan buruk dari adanya kematangan seksual. Orangtua hendaknya memberikan teladan dalam menekankan bimbingan serta pelaksanaan latihan kemoralan. Dengan memiliki latihan kemoralan yang kuat, remaja akan lebih mudah menentukan sikap dalam bergaul. Mereka akan mempunyai pedoman yang jelas tentang perbuatan yang boleh dilakukan dan perbuatan yang tidak boleh dikerjakan. Dengan demikian, mereka akan menghindari perbuatan yang tidak boleh dilakukan dan melaksanakan perbuatan yang harus dilakukan.
Berdasarkan penelitian di berbagai kota besar di Indonesia, sekitar 20 hingga 30 persen remaja mengaku pernah melakukan hubungan seks. Celakanya, perilaku seks bebas tersebut berlanjut hingga menginjak ke jenjang perkawinan. Ancaman pola hidup seks bebas remaja secara umum baik di pondokan atau kos-kosan tampaknya berkembang semakin serius. Pakar seks juga specialis Obstetri dan Ginekologi Dr. Boyke Dian Nugraha di Jakarta mengungkapkan, dari tahun ke tahun data remaja yang melakukan hubungan seks bebas semakin meningkat. Dari sekitar lima persen pada tahun 1980-an, menjadi dua puluh persen pada tahun 2000. Kisaran angka tersebut, kata Boyke, dikumpulkan dari berbagai penelitian di beberapa kota besar di Indonesia, seperti Jakarta, Surabaya, Palu dan Banjarmasin. Bahkan di pulau Palu, Sulawesi Tenggara, pada tahun 2000 lalu tercatat remaja yang pernah melakukan hubungan seks pranikah mencapai 29,9 persen. Kelompok remaja yang masuk ke dalam penelitian tersebut rata-rata berusia 17-21 tahun, dan umumnya masih bersekolah di tingkat Sekolah Lanjutan Tingkat Atas (SLTA) atau mahasiswa. Namun dalam beberapa kasus juga terjadi pada anak-anak yang duduk di tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP). Tingginya angka hubungan seks pranikah di kalangan remaja erat kaitannya dengan meningkatnya jumlah aborsi saat ini, serta kurangnya pengetahuan remaja akan reproduksi sehat. Jumlah aborsi saat ini tercatat sekitar 2,3 juta, dan 15-20 persen diantaranya dilakukan remaja. Hal ini pula yang menjadikan tingginya angka kematian ibu di Indonesia, menjadikan Indonesia sebagai negara yang angka kematian ibunya tertinggi di seluruh Asia Tenggara.Dari sisi kesehatan, perilaku seks bebas bisa menimbulkan berbagai gangguan. Diantaranya, terjadi kehamilan yang tidak diinginkan. Selain tentunya kecenderungan untuk aborsi, juga menjadi salah satu penyebab munculnya anak-anak yang tidak diinginkan. Keadaan ini juga bisa dijadikan bahan pertanyaan tentang kualitas anak tersebut, apabila ibunya sudah tidak menghendaki. Seks pranikah, lanjut Boyke juga bisa meningkatkan resiko kanker mulut rahim. Jika hubungan seks tersebut dilakukan sebelum usia 17 tahun, risiko terkena penyakit tersebut bisa mencapai empat hingga lima kali lipat.Sekuat-kuatnya mental seorang remaja untuk tidak tergoda pola hidup seks bebas, kalau terus-menerus mengalami godaan dan dalam kondisi sangat bebas dari kontrol, tentu suatu saat akan tergoda pula untuk melakukannya. Godaan semacam itu terasa lebih berat lagi bagi remaja yang memang benteng mental dan keagamaannya tidak begitu kuat. Saat ini untuk menekankan jumlah pelaku seks bebas-terutama di kalangan remaja-bukan hanya membentengi diri mereka dengan unsur agama yang kuat, juga dibentengi dengan pendampingan orang tua dan selektivitas dalam memilih teman-teman. Karena ada kecenderungan remaja lebih terbuka kepada teman dekatnya ketimbang dengan orang tua sendiri.Selain itu, sudah saatnya di kalangan remaja diberikan suatu bekal pendidikan kesehatan reproduksi di sekolah-sekolah, namun bukan pendidikan seks secara vulgar. Pendidikan Kesehatan Reproduksi di kalangan remaja bukan hanya memberikan pengetahuan tentang organ reproduksi, tetapi bahaya akibat pergaulan bebas, seperti penyakit menular seksual dan sebagainya. Dengan demikian, anak-anak remaja ini bisa terhindar dari percobaan melakukan seks bebas.Dalam keterpurukan dunia remaja saat ini, anehnya banyak orang tua yang cuek bebek saja terhadap perkembangan anak-anaknya. Kini tak sedikit orang tua dengan alasan sibuk karena termasuk tipe jarum super” alias jarang di rumah suka pergi; lebih senang menitipkan anaknya di babby sitter. Udah gedean dikit di sekolahin di sekolah yang mahal tapi miskin nilai-nilai agama. Acara televisi begitu berjibun dengan tayangan yang bikin ‘gerah’, Video klip lagu dangdut saja, saat ini makin berani pamer aurat dan adegan-adegan yang bikin dek-dekan jantung para lelaki. Belum lagi tayangan film yang bikin otak remaja teracuni dengan pesan sesatnya. Ditambah lagi, maraknya tabloid dan majalah yang memajang gambar sekwilda”, alias sekitar wilayah dada; dan gambar bupati”, alias buka paha tinggi-tinggi. Konyolnya, pendidikan agama di sekolah-sekolah ternyata tidak menggugah kesadaran remaja untuk kritis dan inovatif.

Tentang Pergaulan Bebas

1. Seks bebas
Sex bebas telah merambah dunia anak muda Indonesia. Mereka berpikir bahwa dengan sex mereka bisa puas dan enjoy. Mereka tidak berpikir tentang dampak yang terjadi jika mereka tertular virus HIV/AIDS. Virus yang belum ditemukan untuk menyembuhkannya. Salah satu penyebab Seks bebas adalah media. Medialah yang paling banyak mempengaruhi moralitas anak bangsa. Semakin banyak remaja disuguhi dengan eksploitasi seks di media, maka mereka akan semakin berani mencoba seks di usia muda.
Secara umum, kelompok remaja yang paling banyak mendapat dorongan seksual dari media cenderung melakukan seks pada usia 15 hingga 17 tahun 2 kali lebih tinggi ketimbang remaja lain yang lebih sedikit melihat eksploitasi seks dari media. Bahkan yang lebih parah lagi, anak Sekolah Dasar kelas 4 saja sudah mengenal pornografi. Mereka bermain internet di warnet dan membuka situs-situs porno. Bayangkan apa yang terjadi jika mereka sudah berusia 15 tahun? Maka tidak mengherankan kalau tingkat kehamilan di luar nikah di Indonesia melejit tinggi, hingga penyakit menular seksual (PMS) kini menjadi ancaman kesehatan publik.
Pada masa ini, para penikmat seks dengan bebasnya dapat dengan mudah mencari kepuasan di tempat-tempat prostitusi. Dengan cuma membayar 100 ribu saja, sudah dapat terpuaskan nafsunya.
Berapa ribuan tempat yang dijadikan ajang prostitusi di negeri ini? Tapi kita juga harus berpikir, jikalau tempat prostitusi ini diberantas, maka para pekerja seks komersial (PSK) mau jadi apa? Hla sudah dibimbing untuk mencari pekerjaan tetap saja nekat menjadi pekerja seks komersial (PSK).
Kata seorang PSK, hla wong golek dit kui gampang kok mas, gari mekangkang oleh duit akeh (hla cari duit aja mudah kok mas, baru mekangkang sudah dapat duit banyak).
Seks telah menjadi trend baru di negeri ini dan Indonesia telah terdegradasi moralnya dengan seks.
Anak-anak Indonesia pintar sekali membuat film seks, berapa ribu film seks yang telah diciptakan oleh generasi bangsa ini?
Ya Allah, apa yang terjadi pada moral bangsa ini?