Laporan Tribunnews Batam, TIM
TRIBUNNEWSBATAM, BATAM -
MASA remaja adalah masa yang paling indah, masa-masa bagi remaja dalam
proses pencarian jati diri. Namun dimasa remaja itu banyak yang terjebak
dalam pergaulan bebas.
Seperti fenomena sepanjang tahun 2011
ini yang menghinggapi sebagian kalangan remaja di Batam, pergaulan bebas
telah mencapai titik kekhawatiran yang cukup parah, terutama seks
bebas.
Mereka begitu mudah melakukan yang seharusnya dilakukan
orang dewasa, seperti memasuki tempat-tempat hiburan malam. Bahkan ada
sebagian Anak Baru Gede (ABG) yang telah mempunyai jaringan dalam
transaksi seks bebas.
Pelakunya bukan hanya kalangan mahasiswa,
SMA, bahkan sudah merambat di kalangan SMP. Seperti kasus remaja
terlibat trafficking yang terungkap belakangan ini, sebagian besar
pelakunya masih SMP.
Penelusuran Tribunnews Batam, pergaulan
bebas, seks bebas menjadi hal yang sangat biasa bagi kalangan remaja
Batam saat ini. Banyak remaja Batam menganggap, jika tidak pernah
melakukan seks akan dianggap tidak modern (norak/kuno) oleh
teman-temannya (yang sudah pernah melakukan seks bebas). Merekapun tak
segan-segan memperkenalkan permainan seks yang aman, seperti memakai
alat pengaman (kondom) dan sebagainya.
Mereka umumnya tergiur
untuk berpenampilan keren. Nongkrong di tempat hiburan, kafe, punya HP
canggih, jadi gaya hidup yang diimpikan sebagian ABG di Batam saat ini.
Namun
menjadi ABG metropolis ataupun cewek gaul yang glamor dan tak
ketinggalan mode, hanya bisa terwujud bila memiliki uang. Untuk meraih
impian tersebut, banyak ABG yang ekonomi orang tuanya lemah, menempuh
berbagai cara.
Sebagian di antara cewek usia belasan tahun itu
mencari uang dengan jalan menjual diri alias menjadi pelacur amatiran
hingga yang sudah berkelas. Namun untuk mendapatkan jasa seks di
kalangan pelajar Batam bukan lah gampang, jika tidak mengetahui
kata-kata sandi yang populer di kalangan para pelajar di Batam saat ini.
Ada
dua kata sandi, yakni mereka yang dijuluki cewek Bisa Pakai (BP)
lantaran mangkalnya di tempat keramaian, seperti mal, bioskop dan
beberapa lokasi tempat nongkrong para pelajar. Mereka tarifnya tidaklah
mahal. Namun kebanyakan dari BP ini hanya melayani sesama pelajar, asal
bisa jalan-jalan dan senang-senang ke beberapa mal dan lokasi yang
dianggap menyenangkan.
Berbeda dengan pelajar hingga mahasiswa
yang berkelas. Dari hasil investigasi tribunnewsbatam tidaklah mudah
menemukan mereka. Kebanyakan dari mereka hanya melayani pejabat-pejabat
dan oknum aparat nakal, baik pejabat di pemerintahan Batam hingga
pejabat dari daerah lain yang sedang melakukan kunjungan ke Batam.
Mereka juga menjadi pelancar bisnis pengusaha-pengusaha nakal.
Barang Batam (BB)
Mereka
dikenal dengan kata sandi BB alias Barang Batam. Untuk mendapatkan jasa
seks BB ini tidaklah gampang. Pasalnya BB memiliki jaringan yang sangat
rapi, teroganisir melalui beberapa event organizer (EO) di Batam.
Namun
jika sudah mengenal pemilik EO yang mengoleksi BB ini, tidaklah sulit
mendapatkan BB tersebut. Setiap ada BB baru akan dihubungi oleh pemilik
EO. Sebaliknya jika pejabat, oknum aparat dan pengusaha nakal
membutuhkan BB, bisa menghubungi EO tadi.
Tarif BB ini boleh
dibilang tinggi, pasalnya selain membayar jasa seks yang cukup tinggi,
BB juga banyak permintaan, seperti minta hadiah barang yang sedang
digandrungi ABG. Seperti hand phone keluaran terbaru, parfum mahal dan
barang-barang berharga lainnya.
BB juga banyak menjadi
simpanan oknum pejabat, oknum aparat dan pengusaha nakal. Selama
kebutuhan dan permintaannya dipenuhi, BB tidak akan mencari laki-laki
lain. Namun jika sudah tidak terpenuhi, BB akan kembali menghubungi EO
nya untuk mencari laki-laki berkantong tebal.
Namun BB juga
sangat gampang ditinggalkan oknum pejabat, oknum aparat dan pengusaha
nakal jika tidak pandai-pandai melakukan kordinasi dengan EO yang
mencomblangkan. EO bisa saja menawarkan BB yang lebih cantik dan lebih
muda kepada oknum pejabat, oknum aparat dan pengusaha nakal tadi.
Seperti dikatakan D, seorang remaja putri Batam yang jadi simpanan oknum pejabat Batam.
"D
tidak sama Gusti lagi. Karena kemaren D sempat berkelahi dengan Gusti.
Ini semua gara-gara om Ronal yang mencomblangkan Gusti dengan W, anak
SMP juga. W itu anak (EO) AX juga. Malah sekarang mereka ke Bali. Cewek
mana yang tidak sakit hati. Kemaren om Ronal yang mencomblangkan D sama
Gusti, eh sekarang kok om Ranol mencomblangkan W ke Gusti lagi. Sedih
aja rasanya," ujar D melalui pesan singkatnya ke tribunnewsbatam.
Siswi
kelas tiga SMK di Batam itu mengaku beberapa kali pindah sekolah. Ia
selama 6 bulan menjadi simpanan seorang oknum pejabat Batam semenjak
bergabung dengan (EO) AX setelah silau dengan iming-iming yang
dijanjikan. Ia telah mendapatkan barang-barang yang sedang ngetren di
Batam dari oknum pejabat tersebut.
“Saat D diiming-imingi oknum
pejabat dan pemilik EO, D pikir-pikir uang dari orangtua tidak cukup
buat beli baju gaul, HP model terbaru,” kata D (16), cewek ABG kormod
alias korban mode.
Terhadap kelompok BB ini, D tidak sendiri.
Banyak teman-temannya sesama model terjun ke dunia itu. Namun dalam
aksinya, D dan teman-temannya tidak melayani sembarang orang.
Laki-laki
yang bisa kencan sambil menjamah tubuh, meskipun hanya sebatas close up
alias setengah badan. Hanya orang-orang yang berkantong tebal. Pasalnya
sekali jalan, tarif D dan teman-temanya mencapai Rp 2 juta hingga Rp 5
juta.
Rata-rata gaya ABG yang dikatakan BP dan BB ini menyerupai
gadis lainnya. Dengan mengenakan celana jins model pelpen, kaos lengan
pendek, blus model baby dol yang sedang ngetren, penampilan mereka sama
sekali jauh dari kesan sebagai pelacur.
Namun bila diperhatikan,
ada hal yang membedakan antara ABG baik-baik. ABG yang dikatakan BP dan
BB tampil centil, genit, agresif, meski belum dikenal dan bersikap
sangat ramah.
Bagi ABG yang dikatakan BP dan BB yang ditemui di
beberapa mal dan tempat nongkrong, tampilannya berlagak menunggu teman.
Padahal mereka mejeng sambil matanya melirik-lirik ke arah lelaki yang
diincar.
Kelompok ABG ini selain mencari uang juga mencari
kesenangan di mal. Target lain bisa belanja barang harga mahal dan dapat
menyantap makanan enak.
Namun dalam melakukan aksinya, ada
sebagian ABG yang sudah memiliki jaringan dengan laki-laki hidung
belang. Mulai dari kalangan oknum pejabat, oknum aparat dan pengusaha
nakal. Melalui ABG yang telah memiliki jaringan ini lah para BP dan BB
mendapatkan mangsanya.
Mulai dari pelayanan close up yang
berlangsung singkat. pelayanan singkat dari BP dan BB bisa dilakukan di
dalam gedung bioskop sambil nonton film. Bahkan kencan bisa juga
dilakukan di dalam mobil yang sedang diparkir. Namun bila mau pelayanan
lebih, bisa di-booking ke hotel.
Harga pasaran ABG ini bisa
turun asal mereka diajak shopping. Sebelum ngeroom (istilah untuk
ngamar), BP dan BB harus diajak belanja-belanja dulu. Bagi oknum
pejabat, oknum aparat dan pengusaha nakal, paham betul cara menggaet
mereka. Tentu dengan cara mengajak belanja pakaian dulu, baru dibawa ke
kamar hotel.
Fenomena ABG Batam, yang dikatakan BP atau BB sampai
jual diri merupakan imbas dari rongrongan gaya hidup metropolis. Namun
tak seimbang dengan kemampuan ekonomi orang tua nya masing-masing.
Seperti
dikatakan Mawar (nama samaran), seorang ABG korban trafficking belum
lama ini. Gadis yang baru tumbuh dewasa itu mengaku menjadi BP atau BB
karena ingin seperti kawan-kawannya yang hidup berkelimang kemewahan.
Namun sadar, keinginannya untuk seperti itu tidak akan bisa karena kedua
orang tuanya hidup serba pas-pasan.
“Bagai mana beli pakaian
yang harga mahal, untuk belanja sehari-hari aja kurang. Jajan dikasih
orang tua hanya secukupnya,” kata gadis yang mengaku masih sekolah SMP.
Dengan
ketiadaannya itu, ABG yang satu ini terpaksa mengasah kemampuannya
sebagai model di EO. Dengan wajah yang cukup cantik dan kulit putih,
tujuannya hanya satu, dapat perhatian dari oknum pejabat, oknum aparat
dan pengusaha nakal saat melakukan show di beberapa acara yang diisinya.
"Nanti
om atau tante yang menjadi penghubung, seperti saya ini. Pemilik EO nya
om Rn. Nanti kalau ada yang suka, pejabat, oknum aparat atau pengusaha,
cukup menghubungi om Rn," ujar Mawar.